Tanpa Anda Sadari - Nilai Penghasilan Anda Hilang 70% dalam 6 Tahun Terakhir
Ya, benar penghasilan Anda dalam rupiah selama 6 tahun terakhir telah diam-diam terpotong 70% value-nya, tanpa Anda sadari.
Selama 6 tahun, nilai rupiah terhadap dollar jatuh 40% – sebuah penurunan yang masif. Dan selama 6 tahun, angka inflasi Indonesia total adalah 30%. Akumulasi dua angka ini adalah 70%.
Jadi NILAI DAYA BELI RUPIAH Anda telah terpelanting 70% – sebuah angka yang amat kelam.
Dua sumber utama pencuri nilai daya beli rupiah Anda adalah kurs dollar dan inflasi. Mari kita bedah satu demi satu.
1. The FALL of RUPIAH
Pada tahun 2013, nilai rupiah kita masih Rp 10.000. Per hari ini, nilai rupiah kita terhadap 1 USD sudah tembus Rp 14.000.
Pada tahun 2013, nilai rupiah kita masih Rp 10.000. Per hari ini, nilai rupiah kita terhadap 1 USD sudah tembus Rp 14.000.
Itu artinya nilai rupiah kita sudah jatuh 40% dalam enam tahun terakhir (sejak 2013 hingga 2018).
Dengan kata lain, jika dibelanjakan barang atau jasa yang menggunakan mata uang dollar sebagai patokan (misal kegiatan umroh yang menggunakan dollar sebagai patokannya), maka nilai rupiahmu sudah jatuh 40%.
Ada yang bilang, kan tidak semua kegiatan pembelian menggunakan dollar sebagai patokan. Ya benar. Namun tanpa kita sadari banyak barang yang kita beli menggunakan dollar sebagai acuan penetapan harga.
Misal semua harga gadget smartphone dan laptop yang Anda pakai itu, menggunakan dollar sebagai acuan penetapan harga dalam rupiah.
Juga semua barang elektronik, sepeda motor, mobil, dan mesin-mesin pabrik. (Jadi Vario yang Anda pakai pasti naik harganya jika nilai dollar naik).
Harga tiket pesawat terbang juga menggunakan dollar sebagai acuan penetapan harga (70% biaya pesawat terbang adalah avtur, dan harga avtur menggunakan dollar sebagai patokan).
Dan jangan lupa : makanan seperti roti unyil, tempe dan indomie – 90% bahan bakunya adalah import (yakni impor terigu untk mie dan roti; serta impor kedelai untuk tempe dan tahu). Karena 90% bahan bakunya impor, maka harganya pasti menggunakan dollar sebagai patokan.
(Jadi agak aneh kalau ada yang bilang roti unyil, tempe dan Indomie rebus adalah makanan rakyat. Wrong. Mereka semua adalah makanan ASENG/IMPORT yang memboroskan devisa negara).
Apa yang terjadi dengan harga produk dan jasa diatas saat nilai rupiah jatuh 40% terhadap nilai dollar? Ya pasti naik.
Saat harga-harga barang naik, daya beli penghasilanmu dalam rupiah pasti akan jatuh. Misal : dulu tahun 2013, dengan Rp 100 ribu bisa beli 100 gorengan tempe. Saat ini hanya bisa dapat 60 gorengan tempe.
Nilai kekuatan rupiahmu anjlok 40%.
2. The Rise of Inflation
Sejumlah ekonom bilang : pencuri uang Anda yang paling ulung, dan tak pernah bisa ditangkap pak Polisi itu adalah sang bandit bernama inflasi.
Sejumlah ekonom bilang : pencuri uang Anda yang paling ulung, dan tak pernah bisa ditangkap pak Polisi itu adalah sang bandit bernama inflasi.
Kalimat itu mungkin ada benarnya.
Dalam enam tahun sejak 2013 hingga 2018, total angka inflasi di tanah air sudah tembus 30%. Rinciannya adalah sbb :
Inflasi tahun 2013 : 8.36%
Inflasi tahun 2014 : 8.36%
Inflasi tahun 2015 : 3.35%
Inflasi tahun 2016 : 3.00%
Inflasi tahun 2017 : 3.61%
Inflasi tahun 2018 : 3.50%
Total INFLASI : 30.2%
Inflasi tahun 2014 : 8.36%
Inflasi tahun 2015 : 3.35%
Inflasi tahun 2016 : 3.00%
Inflasi tahun 2017 : 3.61%
Inflasi tahun 2018 : 3.50%
Total INFLASI : 30.2%
Meski tren-nya menurun, namun secara akumulatif dalam enam tahun terakhir, angka inflasi kita adalah 30%. Atau rata-rata 5% per tahun.
Inflasi adalah kenaikan harga-harga barang. Misal kenaikan harga BBM, harga listrik, harga sembako, harga odol, harga nasi goreng, hingga harga tanah dan rumah yang makin selangit.
Kenaikan harga biasanya disebabkan oleh pertama : kejatuhan kurs rupiah terhadap dollar (seperti sudah disinggung diatas). Kejadian ini disebut sebagai imported inflation (inflasi yang terjadi karena kenaikan harga barang impor gara-gara jatuhnya rupiah).
Penyebab kedua kenaikan harga ya misalnya kenaikan BBM karena pemerintah ingin mengurangi subsidi yang tak produktif. (Dan harga BBM naik karena harga minyak dunia sebagai acuan sudah naik tinggi).
Kenaikan BBM biasanya akan berimbas kepada kenaikan harga barang lain, sebab komponen biaya BBM untuk alat transportasi barang langsung melonjak.
Di tanah air, biaya logistik pengiriman barang/sembako antar daerah masih boros karena banyak menggunakan truck yang boros BBM. Bukan pakai kereta api.
Biaya logistik yang mahal merupakan salah satu sumber utama inflasi bangsa ini.
(Makanya saat ini gencar dibangun jalanan hingga ribuan KM panjangnya dari Sabang sampai Merauke. Tujuannya untuk mematahkan biaya logistik yang mahal dan berimbas HANTU INFLASI).
Penyebab lainnya inflasi atau kenaikan harga misal juga karena kenaikan UMR, atau kelangkaan barang karena gagal panen, atau murni karena lonjakan permintaan barang seperti menjelang Lebaran nanti.
Apapun penyebabnya, total angka inflasi di negeri ini selama 6 tahun terakhir adalah 30%.
Dengan kata lain : nilai daya beli rupiah Anda sudah benar-benar jatuh hingga 30%.
Analoginya sama dengan diatas : dulu uang Rp 1 juta bisa belanja 10 dus barang, saat ini hanya bisa dapat 7 dus saja.
Ibarat lain : dulu uangmu nilainya Rp 10 juta, hari ini Rp 7 juta.
DEMIKIANLAH uraian tentang betapa nilai daya beli uang rupiahmu sudah jatuh berdarah - darah , karena kejatuhan rupiah vs dollar dan juga karena pencuri ulung bernama INFLASI.
Selama enam tahun, kejatuhan nilai rupiahmu karena melemahnya kurs rupiah adalah 40%, dan karena inflasi adalah 30%.
📈Total kejatuhan NILAI DAYA BELI RUPIAH-mu adalah 70%.
Ini ibaratnya, gaji Anda selama enam tahun telah terpotong 70%. Atau gaji Rp 10 juta, tanpa kita sadari nilainya sudah jatuh hanya menjadi Rp 3 juta saja dalam enam tahun terakhir.
Bayangkan apa yang terjadi, jika gaji Anda dipotong 70%. Pasti semua akan demo besar-besaran.
Namun itulah yang persis terjadi dengan gaji Anda saat ini.
Dan kita semua diam-diam saja tanpa menyadari betapa kelamnya kehancuran yang sudah kita alami.
Uraian diatas juga menyimpan pesan kuat : menyimpan aset investasi dalam nilai rupiah (semisal dalam bentuk tabungan atau deposito rupiah) mungkin adalah sejenis kebodohan.
Sebab, hampir pasti nilai asetmu dalam mata uang rupiah akan pelan-pelan dihancurkan oleh hantu inflasi dan kekuatan dollar Amerika.
SO WHAT? Apa solusinya? Insya Allah lain kesempatan akan coba kita ulas jalan keluarnya.
Saat ini, syukuri saja penghasilan yang sudah kita terima 😂. Always be grateful.
Selamat menjalani ibadah puasa Ramadhan. Semoga di bulan suci ini, rezeki Anda makin lancar dan barokah. Amin.
0 Response to "Tanpa Anda Sadari - Nilai Penghasilan Anda Hilang 70% dalam 6 Tahun Terakhir "
Post a Comment